DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI KEHIDUPAN SOSIAL

Teknologi adalah suatu cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi terhadap kebudayaan materi. Hal ini lebih dimaksudkan sebagai proses-proses manusia dalam  menangani dan mengendalikan lingkungan fisiknya. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).

Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Setiap kemajuan teknologi akan membawa pengaruh yang dominan bagi perkembangan masyarakat. Perkembangan teknologi,iniselalu membawa pengaruh di bidang ekonomi,Politik dan militer.Oleh karena itu, perkembangan teknologi terutama di bidang komunikasi perlu dipelajari dan dicari jalan ke luar yang tepat bagi kehidupan umat manusia.

Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

Perkembangan yang pesat dari teknologi dewasa Ini mendorong masyarakat Memasuki era pasca-industri.Kondisi ini merupakan lanjutan dari masa pra-industri dan masyarakat industri. Perbedaan utama dari masyarakat pasca-industri in adalah penekanannya pada ekonomi di sektor jasa dan teknologi.Gejala in sudah mulai terlihat di Amerika Serikat Sejak tahun1990, Di mana Telekomunikasi dan Komputer menduduki Posisi yang paling strategis. Diperkirakan pada tahun 2013 merupakan masa revolusi teknologi ketiga,yaitu gabungan antara komputer dan telekomunikasi.

Arus perkembangan teknologi yang semakin menyebar luas dan menyebar masuk ke dalam lapisan kehidupan masyarakat bergerak secara serentak. Adapun pendorongnya ada.2,yaitu perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didorong oleh pergeseran ekonomi yang didominasi oleh jasa serta adanya evolusi kearena perdagangan global yang dengan cepat melanda seluruh dunia.Globalisasi yang melanda dunia dewasa ini berakibat cepat dalam menyebarkan perkembangan di dunia ke belahan dunia yang lain. Bahkan keadaan di satu negara akan cepat menimbulkan pengaruh di negara dari belahan dunia yang lain.Kesemuanya ini merupakan produk dari revolusi yang terjadi di bidang berkomunikasi dan sarana untuk berkomunikasi tersedia.

Dampak perkembangan teknologi juga mengakibatkan seorang pengidap Attention Deficit Disorder (ADD). Padahal dahulu, jauh sebelum Blackberry, tablet, dan android ditemukan, kita bisa hidup dengan tenang. Sepertinya kebutuhan untuk berkomunikasi dan membangun eksistensi diri di dunia maya tidak pernah begitu mendesak.

Tapi coba bandingkan dengan kondisi sekarang. Ketinggalan blackberry di rumah ketika kita sudah ada di tempat kerja sungguh membuat frustasi. Kita seperti terisolasi dari dunia pergaulan dan informasi. Rasanya seperti menjadi orang buta yang tidak tahu apa-apa. Kitapun dengan rela menempuh kembali perjalanan ke rumah hanya demi mengambil sang gadget.

Berikut adalah perbandingan perilaku manusia antara sebelum mewabahnya gadget dan sesudahnya:

Sebelum Sesudah
1.      Orang-orang berdoa terlebih dulu sebelum makan

2.      Semua orang jalannya tegak serta memperhatikan lingkungan sekitar

3.      Ketika di cafe, pesan makanan/minuman terlebih dahulu, lalu ngobrol

 

4.      Saling menyapa, mengobrol walaupun tidak kenal ketika sedang mengantri di tempat umum.

1.      Orang-orang foto sebelum makan, kemudian di upload

2.      Kebanyakan orang sekarang berjalan menunduk, karena melihat gadget-nya

3.      Ketika di cafe, mencari colokan listrik & konek WiFi,kemudian pesan makanan/minuman, dan lanjut bermain gadget.

4.      Mengantri dengan bermain gadget

 

Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap gadget, rata-rata didorong oleh motif afiliasi. Artinya, mereka membeli gadget untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan bukan atas nama motif kekuasaan atau prestasi. Berbeda dengan masyarakat di negara maju yang membeli gadget untuk membantu menjalankan bisnis.

Maka tidak heran jika pelajar dan mahasiswa di Indonesia menjadi pasar potensial bagi gadget canggih ini. Kita bisa menjadi siapa saja di dunia maya, dan memberikan pencitraan ideal terhadap teman-teman virtual kita. Seindah apapun pergaulan di sana, jangan lupa, mereka bisa jadi tidak nyata, dan segala kebanggaan yang kita rasa ketika berada di sana, adalah semu. Hal-hal tersebut tidak cukup berharga untuk menggeser kehidupan nyata kita dengan orang-orang nyata yang ada di sekitar kita.

Sisi positifnya adalah masyarakat yang menjadi pengguna aktif teknologi, situs-situs, serta media komunikasi sosial, mereka dapat menyampaikan informasi dan juga mendapatkan informasi secara lebih mudah. Komunikasi khususnya di Indonesia terasa seakan menjadi lebih mudah seiring perkembangan teknologi ini.

Dampak Alat Komunikasi Terhadap Perilaku Pemakainya

Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon selular (ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) sehingga dikalangan siswa khususnya sangat menggemari hand phone. Juga tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).

HP merupakan salah satu teknologi komunikasi yang saat ini marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada awalnya HP hanya digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi, HP seolah telah menjadi kebutuhan perimer. Fungsi HP kini tidak hanya sebagai alat komunikasi yang efektif, tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, penampilan, tren, dan pretise (gengsi).

*  Informasi

Dampak Positif (+)

  1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
  2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang berada sangat jauh dari kita hanya dengan melalui telephone dan juga internet.
  3. Kita juga dapat mengakses layanan bank  dengan sangat mudah melalui internet kapanpun dan dimanapun.

Dampak Negatif (-)

  1.  Jasa komunikasi di akses oleh jaringan teroris
  2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

*  Sosial dan Budaya   

Dampak positif (+)

  1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.Akhir-akhir ini mulai banyak pakar yang berpendapat bahwa semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
  2. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Yaitu Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa di  Asia.
  3. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Dampak Negatif (-)

  1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.   Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan materi, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”
  2. Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat dan semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja dan pelajar hingga terkadang mencapai titik Kriminalitas,semakin meningkat dalam berbagai bentuk, seperti tawuran, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
  3. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telephone telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

*  Pendidikan

Dampak Positif (+)

  1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
  2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa internet dan lain-lain.

Dampak negative (-)

  1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
  2. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

*  Bidang politik juga tidak terlepas  dari perkembangan 

   teknologi informasi, seperti: 
Dampak Positif (+)

  1. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
  2. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
  3. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

Dampak negative (-)

  1. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
    2.    Terorisme yang akan semakin merajalela.
    3.    Kurangnya privacy  suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggih nya alat –alat pendeteksi.

 

http://saepulhamdi.blogspot.co.id/2013/05/dampak-perkembangan-teknologi-komunikasi.html

 

Rural vs Urban

Masyarakat Pedesaan (Rural)

Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
Pertama, satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.

Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.

Sebenarnya, pembagian masyarakat dalam 2 tipe itu hanya untuk keperluan penyelidikan saja. Dalam satu masa sejarah antropologi, masyarakat yang sederhana itu menjadi objek penyelidikan dari antropologi, khususnya antropologi sosial. Sedang masyarakat yang kompleks adalah terjadi objek penyelidikan sosiologi.

Masyarakat diartikan golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.Masyarakat dapat juga diartikan sebagai sekumpulan manusia yang saling berinteraksi.Dari pemaparan diatas sudah di jelaskan bahwasanya masyarakat pedesaan adalah dua kata yang terpisah atau mempunyai arti tersendiri, untuk bisa mendapatkan pengertian dari dua kata tersebut maka harus diartikan terlebih dahulu dari kata perkata sehingga dari dua kata tersebut bisa di jadikan satu arti yang seperti di harapkan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang diwariskan oleh leluhur.

Karakteristik Masyarakat Pedesaan

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, biasanya tanpak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu. Masyarakat desa juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yangamat kuatdan pada hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Yang menjadi ciri masyarakat pedesaan antara lain;

  • Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
  • Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat

istiadat, dan sebagainya

Masyarakat kota (Urban)

Adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan lingkungan.

Beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :

1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya setempat di tempat-tempat peribadatan, seperti : di masjid, gereja. Sedangkan di luar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan. cara kehidupan demikian mempunyai kecenderungan ke arah keduniawian, bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung ke arah keagamaan.

2) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting di sini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan agama, dan sebagainya.

3) Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Misalnya seorang pegawai negeri lebih banyak bergaul dengan rekan-rekannya daripada tukang-tukang becak, tukang kelontong atau pedagang kaki lima lainnya. Seorang sarjana ekonomi akan lebih banyak bergaul dengan rekannya dengan latar belakang pendidikan dalam ilmu ekonomi daripada dengan sarjana-sarjana ilmu politik, sejarah, atau yang lainnya. Begitu pula dalam lingkungan mahasiswa mereka lebih senang bergaul dengan sesamanya daripada dengan mahasiswa yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah.

4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa. Pekerjaan para warga desa lebih bersifat seragam, terutama dalam bidang bertani. Oleh karena itu pada masyarakat desa tidak banyak dijumpai pembagian kerja berdasarkan keahlian. Lain halnya di kota, pembagian kerja sudah meluas, sudah ada macam-macam kegiatan industri, sehingga tidak hanya terbatas pada satu sektor pekerjaan. Singkatnya, di kota banyak jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oeh warga-warga kota, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pada yang bersifat teknologi.

5) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

6) Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang tyeliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari Iuar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu golongan muda yang belum sepenuhnya terwujud kepribadiannya, lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam kehidupannya.

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota
Perilaku homogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan

Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status

Isolasi sosial, sehingga statik

Kesatuan dan keutuhan kultural

Banyak ritual dan nilai-nilai sakral

Kolektivisme

Perilaku heterogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan

Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi

Mobilitas sosial, sehingga dinamik

Kebauran dan diversifikasi kultural

Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular

Individualisme

 

 

 

Analisa Penduduk

Secara umum pengertian Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

Jumlah penduduk dunia pada tanggal 1 Juli 2015 diperkirakan sebesar 7,324,782,225 jiwa atau bertambah 1.1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 7,243,784,121 jiwa.Data ini berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.

Struktur penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu.Misalnya,secara geografis,biologis,sosial dan atau ekonomiKomposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.

 

Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :

  1. Piramida Penduduk Muda

Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.Piramida penduduk muda menggambarkan kondisi komposisi penduduk yang sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran yang tinggi sehingga penduduk usia mudanya lebih besar daripada penduduk usia tua. Pada piramida penduduk tersebut, sebagian besar jumlah penduduk ada di usia di bawah 20 tahun. Piramida penduduk muda juga disebut piramida kerucut karena bentuknya menyerupai kerucut, di bawahnya lebih lebar dibandingkan bagian puncaknya.

Piramida penduduk muda menunjukkan angka ketergantungan yang tinggi. Penduduk usia produktif banyak menanggung beban usia muda dan tua. Suatu negara yang memiliki piramida penduduk muda, diperlukan motivasi kerja yang tinggi bagi penduduk usia produktif agar dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif (usia muda dan tua). Apa yang harus dilakukan penduduk usia produktif? Penduduk usia produktif harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dengan baik seperti bertani, berdagang, menangkap ikan, maupun aktivitas yang lain.

Dengan demikian pendapatan akan meningkat sehingga dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif. Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus rajin belajar agar kelak menjadi orang yang berpendidikan tinggi sehingga dapat bekerja dengan baik disertai dengan penghasilan yang tinggi pula. Proporsi yang besar dari usia muda ini merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi, karena penduduk golongan usia muda cenderung menurunkan tingkat penghasilan per kapita dan mereka merupakan konsumen dan bukan sebagai produsen dalam bidang perekonomian.

  1. Piramida Stationer

Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju.Misalnya :Swedia, Belanda dan Skandinavia. Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang dengan komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap atau seimbang.

Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk tetap (stasioner), ada juga yang menyebutnya dengan istilah piramida granat karena bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk seperti piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif lebih banyak. Negara yang memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.

  1. Piramida Penduduk Tua

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Misalnya :Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis. Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi penduduk yang berusia tua lebih besar daripada penduduk usia muda atau dewasa. Piramida penduduk ini digambarkan seperti batu nisan sehingga piramida ini disebut piramida batu nisan. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk piramida penduduk tua, kondisinya hampir sama dengan negara yang memiliki piramida penduduk muda.

Keduanya sama-sama menggambarkan usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan usia produktif. Akibatnya angka ketergantungannya tinggi. Kamu telah mengkaji piramida penduduk sebagai data penting untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia.Terjadinya piramida penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang telah kamu kaji pada bagian pertumbuhan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif. Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran di Indonesia.

Dampak usia lanjut

Sebenarnya ini kabar baik, karena berarti bahwa harapan hidup dan kemakmuran meningkat di seluruh dunia. Bukankah usia lanjut dilihat sebagai dampak perkembangan sosial-ekonomi. Tetapi hanya mencapai usia lanjut saja tidaklah cukup, demikian diperingatkan Direktur WHO, Margaret Chan. “Dulu kita selalu berbicara tentang perpanjangan usia untuk beberapa tahun. Memang semestinya begitu dan negara-negara melakukan kemajuan besar dalam hal ini.” Namun sekarang orang harus melangkah lebih jauh. Harus dipikirkan bagaimana mengisi tahun-tahun tambahan itu. Semua orang di dunia memiliki hak mencapai usia lanjut dalam keadaan sehat, tambah Margaret Chan.

Penyebab kematian yang sama bagi semua

Saat ini penduduk usia lanjut di dunia meninggal akibat penyakit yang sama. “Bahkan di negara-negara miskin pun penyebab kematian yang paling sering saat ini bukanlah penyakit menular”, ujar Dr. Beard yang menyimpulkan hasil penelitian terbaru mengenai penyebab kematian yang tersering. “Penyebabnya bukan lagi penyakit infeksi atau masalah lambung dan usus, melainkan terutama penyakit jantung, stroke, demensia dan infeksi saluran pernafasan.”

Perawatan masalah kesehatan ini pada dasarnya mudah dan tidak mahal. Banyak dari penyakit tersebut dapat dihindari melalui cara hidup sehat yang konsekuen. Walaupun demikian, tingkat kematian akibat yang dinamakan “penyakit peradaban itu” di negara berkembang empat kali lipat lebih tinggi ketimbang di negara-negara kaya. Penyebabnya adalah kurangnya perawatan dasar medis.

Tak ada masalah bagi Asia dan Afrika?

Di negara industri, asuransi kesehatan dan dana pensiun memungkinkan warga lanjut usia menjalani usia senja secara relatif aman. “Tidak ada masalah untuk kami”, demikian masih terdengar dikatakan di sejumlah besar negara Asia dan Afrika, di mana warga lanjut usia sesuai tradisi diurus oleh keluarganya. Ke depan hal tidak akan lagi terjadi, demikian diperingatkan John Beard.

Karena perubahan berjalan terlalu cepat: “Sistem ini telah berfungsi ketika orang masih mempunyai lima atau enam anak. Tetapi bila tiba-tiba hanya ada dua anak yang harus mengurus sampai sepuluh orang tua, masalahnya akan menjadi sulit.” Dalam situasi semacam ini, pemerintah harus menetapkan kebijakan yang mendukung.

Perempuan dan warga asing sebagai penyelamat

Saat ini tidak hanya pemerintah negara kaya yang memikirkan isu reformasi sistem dana pensiun, ujar Monika Queisser, pemimpin bagian sosial politik Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) di Paris: “Saya pikir, semua pemerintahan di dunia secara perlahan tapi pasti menyikapi perubahan demografis ini.”

Negara-negara industri merupakan yang pertama dipaksa untuk bertindak. “Di semua negara anggota OECD kami melihat adanya reformasi dana pensiun, mobilisasi kaum perempuan di pasar kerja yang kini menjadi isu penting, dan migrasi dalam kaitan dengan perubahan demografis juga menjadi sebuah tema penting.”

Peningkatan kerja, penurunan hak istimewa

Bagi warga di kebanyakan negara kaya anggota OECD, peningkatan jumlah warga lanjut usia telah mencapai konsekuensi yang menentukan. Berbagai karyawan tidak hanya akan bekerja lebih lama, melainkan juga lebih banyak agar dapat mengisi kas dana pensiun dengan kontribusi asuransi mereka.

Banyak negara berkembang masih berada pada awal proses perubahan ini. Di sini masih terlalu sedikit yang mengkontribusi ke dana pensiun. Pasalnya kebanyakan warga bekerja di sektor informal, misalnya sebagai pedagang kecil atau pembantu rumah tangga. Hanya sedikit yang dapat mengambil keuntungan dari sistem dana pensiun, kata Monika Queisser. “Sistem-sistem yang berlaku di negara-negara itu pada hal tertentu sangat murah hati. Sistem itu awalnya diciptakan terutama bagi pegawai negeri dan karyawan sektor publik dengan tingkat usia pensiun yang relatif rendah.” Ini membuat sistem menjadi relatif mahal dan hanya dinikmati oleh segelintir warga. Namun, kelompok massa yang besar sama sekali tidak memiliki akses layanan asuransi sosial.

60 adalah 40 yang baru

John Beard mengutarakan bahwa sudah tiba waktunya untuk mengubah pemikiran mengenai usia lanjut. “Secara statistik, orang yang berusia 60 tahun dianggap sebagai berusia lanjut. Tetapi orang-orang di negara barat sekarang mengatakan, 60 tahun tidak lagi dilihat sebagai orang lanjut usia. Pada abad sekarang ini, orang yang berusia 60 tahun mudah-mudahan dianggap sebagai berusia menengah.” Direktur WHO, Margaret Chan menyimpulkannya sbb.:”Menua adalah keadaan normal yang baru.”

http://www.dw.com/id/penduduk-dunia-semakin-tua/a-15863217