Creating a Web-Based Course Schedule with Code Igniter and Booststrap

Kemajuan teknologi informasi saat ini memberi dampak yang besar dalam berbagai aspek bidang seperti pendidikan,pembangunan website sekolah dan pembangunan sistem informasi akademik berbasis komputer adalah sebagian pemanfaatan teknologi informasi. Dengan teknologi informasi memungkinkan data-data akademik dapat diolah dengan cepat dan mudah sehingga dalam penyajian laporan informasi akademik yang dibutuhkan dapat diperoleh secara tepat, cepat dan efisien.Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk mengatasi masalah yang ada di sistem lama yang telah berjalan dengan membuat sistem informasi akademik .Dalam pembuatan sistem informasi akademik yang akan dimasukan dalam sistem meliputi informasi tentang daftar siswa, mata pelajaran, jadwal mata kuliah dan dosen. Sedang perangkat lunak yang digunakan adalah DBMS (Data Base Management System) yang digunakan sebagai media penyimpanan data adalah MySql, bahasa pemrograman PHP, CSS, JavaScript dan HTML digunakan sebagai pembuatan interface, yang bertujuan mempermudah user maupun administrator dalam memanipulasi data.

Implementation of Multi-Layer Perceptron in The Prediction and Classification of Rainfall Methods in DKI Jakarta Area

Cuaca merupakan keadaan atmosfer di suatu tempat pada waktu yang relatif pendek dan berkaitan langsung dengan suhu udara, sinar matahari, angin, hujan dan kondisi udara lainnya. Curah hujan merupakan fakor yang berpengaruh langsung terhadap perubahan cuaca, baik perubahan cuaca yang baik maupun perubahan cuaca yang buruk. Proses prakiraan curah hujan memerlukan jumlah data yang besar dan banyak komponen data cuaca, serta kemampuan prakirawan. Hal ini menyebabkan ketepatan dan kecepatan prakiraan kurang terpenuhi. Pelatihan jaringan Multilayer Perceptron ini dilakukan untuk mendapatkan jumlah neuron yang optimal agar hasil klasifikasi curah hujan dapat lebih akurat. Implementasi,pengujian,dan analisis dilakukan pada metode pembelajaran Backpropagation untuk membandingkan hasil akurasi untuk pengklasifikasian curah hujan di wilayah DKI Jakarta. Pada pengujian Backpropagation didapatkan nilai rata-rata presisi dari range 94.8% – 97.9% ,nilai rata-rata recall dari range 93.8% – 98.3% dan nilai rata-rata F1 dari range 95.6% – 98.5%, dengan feature berjumlah 4 dan didapatkan jumlah optimal neuron yang terdapat pada hidden layer sebesar 14. Dengan menggunakan 14 neuron sebagai jumlah optimal rerata F1 didapatkan sebesar 98% dan akurasi sebesar 98%

Implementation for Image Classification Using Convolutional Neural Network on Skin Images

Menurut World Health Organization, sebanyak 160.000 orang mengidap kanker kulit setiap tahun di dunia. Di Indonesia menurut data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia dari 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus karsinoma sel basal yaitu 39%. Kanker kulit harus dipahami karena kanker kulit selain dapat menyebabkan kecacatan yang dapat merusak penampilan dan jika sudah stadium lanjut dapat berkibat kematian.Dengan teknologi yang sudah semakin berkembang kita dapat mengklasifikasikan jenis dari kanker kulit tersebut.Pada penelitian kali ini, penulis mengajukan metode Convolutional Neural Network. Metode ini salah satu metode deep learning yang dapat digunakan untuk mengenali dan mengklasifikasi sebuah objek pada sebuah citra digital. Berdasarkan hasil pembahasan didapatkan tingkat akurasi sebesar 93% pada proses training dan 86 % pada proses testing.

Proses Paralel Computation Dalam Cabang Ilmu Geografi

Pengertian Komputasi Paralel

Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah/operasi secara bersamaan (komputasi paralel), baik dalam komputer dengan satu (prosesor tunggal) ataupun banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Bila komputer yang digunakan secara bersamaan tersebut dilakukan oleh computer terpisah yang terhubung dalam suatu jaringan komputer lebih sering istilah yang digunakan adalah sistem terdistribusi (distributed computing).

Komputasi Paralel merupakan teknik untuk melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer yang independen secara bersamaan. Biasanya digunakan untuk kapasitas yang pengolahan data yang sangat besar (lingkungan industri, bioinformatika dll) atau karena tuntutan komputasi yang banyak. Pada kasus yang kedua biasanya ditemukannya kalkulasi numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika (fisika komputasi), kimia (kimai komputasi) dll. Untuk melakukan berbagai jenis komputasi paralel diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang nantinya dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan suatu masalah.

Komputasi paralel berbeda dengan multitasking. Multitasking itu sendiri adalah komputer dengan processor tunggal yang dapat mengeksekusi beberapa tugas secara bersamaan. Sedangkan komputasi paralel menggunakan beberapa processor atau komputer. Selain itu komputasi paralel tidak menggunakan arsitektur Von Neumann. Untuk lebih memperjelas lebih dalam mengenai perbedaan komputasi tunggal (menggunakan 1 processor) dengan komputasi paralel (menggunakan beberapa processor), maka kita harus mengetahui 4 model komputasi yang digunakan, yaitu:

  • SISD
  • SIMD
  • MISD
  • MIMD

 

Implementasi Komputasi paralel pada bidang Geologi

Geologi adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.

Pada bidang geologi teori komputasi biasanya digunakan untuk pertambangan, sebuah sistem komputer digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah. Contohnya, Pertambangan dan digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah.

Terdapat jurnal Geologi yang menggunakan bantuan komputasi modern dalam melakukan penelitiannya, jurnal tersebut berjudul :

 

Desain Parameter Akusisi Seismik 3D Menggunakan Metode Statik dan Dinamik dengan Study Kasus Model Geologi Lapangan “ITS”

 

Dalam penelitian ini telah dilakukakan untuk menentukan desain parameter akusisi seismic yang ideal dari target tertentu dari lapangangan “ITS” berdasarkan model geologi yang telah dibuat sehingga akan didapatkan data seismic yang baik yang akan memudahkan dalam pengolahan data (processing). Pada penelitian ini menggunakan metode static yang meliputi pembuatan model geologi dengan memperhatikan data geologi daerah setempat menggunakan  software Tesseral, pembuatan template menggunakan software Mesa Expert 12 dan Processing data menggunakan software Omega untuk mendapatkan hasil stack kemudian dibandingkan antara hasil stack dengan model geologi awal yang telah dibuat.

Alat yang digunakan

Adapun peralatan yang digunakan pada tugas akhir kali ini berupa software Messa Expert 12.00, software processing Omega dan software Tesseral.

Tahapan Penelitian

Model geologi yang telah dibuat kemudian diolah menggunakan software Tesseral Pro sehingga akan didapatkan data berupa gather. Satu shot point akan menghasilkan satu gather. Pada penembakan ini kita menggunakan variasi ukuran jarak antar shotpoint dan frekuensi. Jarak antar shotpoint yang digunakan adalah 50 meter dan 80 meter sedangkan variasi frekuensi yang digunakan adalah 10 Hz dan 23 Hz. Gather yang merupakan output Omega berupa stack. Hasil stack kemudian dibandingkan menggunakan dengan model geologi yang dibuat. Apabila antara hasil stack dengan model geologi awal sudah mirip maka dapat dikatakan parameter yang telah di inputkan sudah tepat. Untuk memudahkan melakukan simulasi survei seismik 3D, maka dalam membuat suatu parameter survei seismik 3D digunakan suatu Software Mesa Expert 12.00 yang dapat menghasilkan parameter desain dari suatu survei seismik. Selain itu juga digunakan software pendukung seperti Tesseral untuk membuat pemodelan geologi dan melihat penjalaran gelombangnya, dan juga menggunakan Software Processing Omega untuk melakukan pengolahan data sintetik.

 

Pembuatan model geografi

Asumsi geologi diperoleh dari data lintasan seismic lama yang diinversi namun pada pengerjaan kali ini tidak menggunakan data lapangan sehingga kita harus membuat model geologi sederhana yang ideal. Model yang dibuat haruslah seideal mungkin agar memudahkan kita dalam prosesing data.

Pembuatan Template

Pada gambar di bawah ini akan ditunjukkan posisi receiver dan source dengan jarak 50 meter dan 80 meter menggunakan konfigurasi penembakan symetrical spread split. Pada jenis konfigurasi ini shotpoint berada di tengahtengah diantara receiver yang secara keseluruhan berjumlah 128 buah. Pada gambar di bawah ini akan digambarkan persebaran fold ketika menggunakan ukuran bin yang berbeda.

Pada gambar 4 dan gambar 5 merupakan hasil stack yang menggunakan frekuensi 23 Hz dengan variasi interval shotpoint 50 meter dan 80 meter. Pada saat menggunakan interval shotpoint 50 meter dapat merekam setiap lapisan secara jelas dibandingkan ketika menggunakan interval shotpoint 80 meter. Ketika menggunakan interval shotpoint yang lebih pendek dibutuhkan lebih banyak jumlah shotpoint sehingga persebaran fold akan dan S/N lebih baik pula. Oleh karena itu ketika menggunanakan interval shotpoint 50 meter menghasilkan kualitas stack lebih bagus dibandingkan ketika menggunakan interval shotpoint 80 meter.

Berdasarkan teori gelombang seismik, semakin tinggi frekuensi yang diberikan akan semakin baik pula gelombang tersebut dalam membedakan lapisan tipis. Oleh karena itu hasil stack yang menggunkan frekuensi 23 Hz pada Gambar 7 batas perlapisannya dapat terlihat dengan jelas. Pada Gambar 6 terlihat banyak reflektor bidang bawah dan bidang atas yang bersatu menjadi reklektor tunggal sehingga lapisannya terlihat tebal.

 

Kesimpulan

Dari proses penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

  1. Pembuatan model geologi harus disesuaikan dengan kondisi geologi yang sebenarnya agar parameter yang digunakan tepat
  2. Indikasi suatu parameter yang digunakan sudah tepat ketika hasil stack yang dihasilkan sudah menggambar kondisi bawah permukaan bumi dengan baik sesuai dengan model geologi yang telah dibuat sebelumnya
  3. Saat menggunakan frekuensi 10 Hz lapisan-lapisan yang sangat tipis tidak terlihat sehingga beberapa lapisan terekam menjadi reflektor tunggal sedangkan frekuensi 23 Hz dapat mencitrakan lapisan-lapisan tipis dengan baik
  4. Saat menggunakan frekunsi 10 Hz dapat menggambarkan lapisan bawah permukaan lebih baik dibandingkan ketika menggunakan frekuensi 23 Hz

 

Pembahan jurnal diatas adalah menunjukan bahwa komputasi modern sudah diterapkan pada bidang geologi, yaitu menggunakan software yang telah dijabarkan diatas untuk melakukan pengolahan data untuk penelitian tersebut, yaitu pembuatan model geologi dengan memperhatikan data geologi daerah setempat menggunakan  software Tesseral, pembuatan template menggunakan software Mesa Expert 12 dan Processing data menggunakan software Omega untuk mendapatkan hasil stack sehingga memudahkan dalam menganalisis suatu pekerjaan di bidang geologi.

 

 

Proses Komputer Kuantum Dalam Cabang Ilmu Geografi

  • PENJELASAN KOMPUTER KUANTUM

Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

Ide mengenai komputer kuantum ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David Deutsch dari University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari California Institute of Technology (Caltech).

Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

.

 

  • HASIL EKSPERIMEN

Laboratorium kecerdasan buatan ternama, Quantum Artificial Intelligence Lab yang diinisiasi oleh Google, badan antariksa Amerika Serikat NASA, dan Universities Space Research Association, melakukan pembaruan pada perangkat komputer kuantum mereka yang super kuat.

Quantum Artificial Intelligence Lab mengumumkan bahwa mereka telah meneken perjanjian untuk menginstal D-Wave 2X, sebuah prosesor komputer kuantum yang dirilis awal tahun ini.Dengan kekuatan 1.000 qubit, mesin ini mampu membuat komputer menjadi paling kuat dari komputer kuantum sejenis.

Dengan begini, komputer hanya dapat beroperasi pada suhu yang sangat dingin. Suhu standar untuk mesin komputer D-Wave 2X harus berada kurang dari 15 milikelvin atau minus 273 derajat celcius. Suhu ini jauh lebih dingin dibandingkan di luar angkasa. Komputer tersebut akan digunakan untuk membantu kerja proyek bersama antara Google dan NASA, terutama hasil penelitian dalam komputasi kuantum.

 

  • PEMBAHASAN SINGKAT JURNAL (REVIEW JURNAL)

Keberadaan metodologi pendugaan yang lebih rinci tentang ketersediaan sumberdaya air secara spasial telah menjadi keperluan mendesak. Selama beberapa dekade terakhir terjadi perluasan pesat daerah urban, utamanya di Pulau Jawa, dimana beberapa diantaranya kini mengalami krisis air. Sistem Informasi Geografi telah dimanfaatkan untuk menduga kuantitas komponen sumberdaya air di hulu DAS Citarum. Data yang digunakan adalah model elevasi digital (DEM), citra satelit, data curah hujan dari 22 stasiun yang tersebar di daerah kajian, peta tanah dan peta geologi.

Pendugaan kuantitas komponen sumberdaya air didasarkan pada metoda CN (SCS/NRCS), distribusi tegangan airtanah (pF) dan perbedaan konduktifitas hidraulik. Hasil penelitian menghasilkan basis data spasial kuantitas komponen sumberdaya air yang dapat disajikan baik sebagai data tabular, diagram, maupun peta tematik untuk keseluruhan daerah penelitian maupun khusus untuk daerah yang dipilih. Validasi dilakukan dengan membandingkan antara hasil pendugaan dengan hasil pengukuran luah aliran Sungai Citarum di Stasiun Nanjung. Model pendugaan memperlihatkan validitas yang baik untuk kuantifikasi air larian bulanan. Untuk air infiltrasi serta total aliran, validitas baik hanya diperoleh untuk waktu kumulatif tahunan. Hasil pendugaan ini memadai untuk disajikan setara dengan informasi peta pada skala 1: 50 000.

 

 

  • APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENDUGA KUANTITAS KOMPONEN SUMBERDAYA AIR BULANAN SECARA SPASIAL DENGAN METODA CN-NRCS, TEGANGAN AIRTANAH DAN KONDUKTIVITAS HIDRAULIK DI HULU DAS CITARUM

 

Oleh: M. Rahman Djuwansah dan Ida Narulita

 

  Kelebihan

  1. Sudah didukun komputasi komputer dengan baik
  2. Isi sesuai dengan judul

 

Kekurangan

  1. Tidak ada nya keyword (kata kunci) pada jurnal ini
  2. Abstraksi kurang bisa mewakilin keseluruhan isi jurnal

 

  • KESIMPULAN

Inovasi teknologi seperti sekarang ini merupakan langkah maju dalam pertumbuhan semua bidang didunia ini termasuk pada bidang geografi. Dengan menggunakan teknologi tentunya akan membantu riset-riset mengenai bidang geografi dan hal ini tentunya akan membantu peradaban manusia itu sendiri.

 

 

 

Komputasi Modern

Pengertian Komputasi Modern

Komputasi Modern berasal dari kata Komputasi, Komputasi adalah algoritma yang digunakan untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan masalah dari sebuah data input. Data input merupakan masukan yang berasal dari luar lingkungan sistem. Komputasi ini merupkan bagian perpaduan dari ilmu komputer dengan ilmu matematika. Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta pengguna komputer untuk menganalisis dan memecakan masalah-masalah ilmu.

Komputasi modern tersebut bisa disebut sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi yang disimpan dalam sebuah memori komputer. Pada saat kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka akan bisa dibilang komputasi merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:

  1. Akurasi
  2. Kecepatan
  3. ProblemVolume Besar
  4. Modelling
  5. Kompleksitas

 

Implementasi Komputasi modern pada bidang Geologi

Geologi adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.

Pada bidang geologi teori komputasi biasanya digunakan untuk pertambangan, sebuah sistem komputer digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah. Contohnya, Pertambangan dan digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah.

Terdapat jurnal Geologi yang menggunakan bantuan komputasi modern dalam melakukan penelitiannya, jurnal tersebut berjudul :

Desain Parameter Akusisi Seismik 3D Menggunakan Metode Statik dan Dinamik dengan Study Kasus Model Geologi Lapangan “ITS”

Dalam penelitian ini telah dilakukakan untuk menentukan desain parameter akusisi seismic yang ideal dari target tertentu dari lapangangan “ITS” berdasarkan model geologi yang telah dibuat sehingga akan didapatkan data seismic yang baik yang akan memudahkan dalam pengolahan data (processing). Pada penelitian ini menggunakan metode static yang meliputi pembuatan model geologi dengan memperhatikan data geologi daerah setempat menggunakan  software Tesseral, pembuatan template menggunakan software Mesa Expert 12 dan Processing data menggunakan software Omega untuk mendapatkan hasil stack kemudian dibandingkan antara hasil stack dengan model geologi awal yang telah dibuat.

Alat yang digunakan

Adapun peralatan yang digunakan pada tugas akhir kali ini berupa software Messa Expert 12.00, software processing Omega dan software Tesseral.

Tahapan Penelitian

Model geologi yang telah dibuat kemudian diolah menggunakan software Tesseral Pro sehingga akan didapatkan data berupa gather. Satu shot point akan menghasilkan satu gather. Pada penembakan ini kita menggunakan variasi ukuran jarak antar shotpoint dan frekuensi. Jarak antar shotpoint yang digunakan adalah 50 meter dan 80 meter sedangkan variasi frekuensi yang digunakan adalah 10 Hz dan 23 Hz. Gather yang merupakan output Omega berupa stack. Hasil stack kemudian dibandingkan menggunakan dengan model geologi yang dibuat. Apabila antara hasil stack dengan model geologi awal sudah mirip maka dapat dikatakan parameter yang telah di inputkan sudah tepat. Untuk memudahkan melakukan simulasi survei seismik 3D, maka dalam membuat suatu parameter survei seismik 3D digunakan suatu Software Mesa Expert 12.00 yang dapat menghasilkan parameter desain dari suatu survei seismik. Selain itu juga digunakan software pendukung seperti Tesseral untuk membuat pemodelan geologi dan melihat penjalaran gelombangnya, dan juga menggunakan Software Processing Omega untuk melakukan pengolahan data sintetik.

 

Pembuatan model geologi

Asumsi geologi diperoleh dari data lintasan seismic lama yang diinversi namun pada pengerjaan kali ini tidak menggunakan data lapangan sehingga kita harus membuat model geologi sederhana yang ideal. Model yang dibuat haruslah seideal mungkin agar memudahkan kita dalam prosesing data.

Pembuatan Template

Pada gambar di bawah ini akan ditunjukkan posisi receiver dan source dengan jarak 50 meter dan 80 meter menggunakan konfigurasi penembakan symetrical spread split. Pada jenis konfigurasi ini shotpoint berada di tengahtengah diantara receiver yang secara keseluruhan berjumlah 128 buah. Pada gambar di bawah ini akan digambarkan persebaran fold ketika menggunakan ukuran bin yang berbeda.

Pengolahan data seismik

Stack dengan variasi jarak shotpoint

 Hasil stack yang menggunakan frekuensi 23 Hz dengan variasi interval shotpoint 50 meter dan 80 meter. Pada saat menggunakan interval shotpoint 50 meter dapat merekam setiap lapisan secara jelas dibandingkan ketika menggunakan interval shotpoint 80 meter. Ketika menggunakan interval shotpoint yang lebih pendek dibutuhkan lebih banyak jumlah shotpoint sehingga persebaran fold akan dan S/N lebih baik pula. Oleh karena itu ketika menggunanakan interval shotpoint 50 meter menghasilkan kualitas stack lebih bagus dibandingkan ketika menggunakan interval shotpoint 80 meter.

 

Stack dengan variasi frekuensi

Berdasarkan teori gelombang seismik, semakin tinggi frekuensi yang diberikan akan semakin baik pula gelombang tersebut dalam membedakan lapisan tipis. Oleh karena itu hasil stack yang menggunkan frekuensi 23 Hz pada Gambar 7 batas perlapisannya dapat terlihat dengan jelas. Pada Gambar 6 terlihat banyak reflektor bidang bawah dan bidang atas yang bersatu menjadi reklektor tunggal sehingga lapisannya terlihat tebal.

Kesimpulan

Dari proses penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

  1. Pembuatan model geologi harus disesuaikan dengan kondisi geologi yang sebenarnya agar parameter yang digunakan tepat
  2. Indikasi suatu parameter yang digunakan sudah tepat ketika hasil stack yang dihasilkan sudah menggambar kondisi bawah permukaan bumi dengan baik sesuai dengan model geologi yang telah dibuat sebelumnya
  3. Saat menggunakan frekuensi 10 Hz lapisan-lapisan yang sangat tipis tidak terlihat sehingga beberapa lapisan terekam menjadi reflektor tunggal sedangkan frekuensi 23 Hz dapat mencitrakan lapisan-lapisan tipis dengan baik
  4. Saat menggunakan frekunsi 10 Hz dapat menggambarkan lapisan bawah permukaan lebih baik dibandingkan ketika menggunakan frekuensi 23 Hz

 

Pembahan jurnal diatas adalah menunjukan bahwa komputasi modern sudah diterapkan pada bidang geologi, yaitu menggunakan software yang telah dijabarkan diatas untuk melakukan pengolahan data untuk penelitian tersebut, yaitu pembuatan model geologi dengan memperhatikan data geologi daerah setempat menggunakan  software Tesseral, pembuatan template menggunakan software Mesa Expert 12 dan Processing data menggunakan software Omega untuk mendapatkan hasil stack sehingga memudahkan dalam menganalisis suatu pekerjaan di bidang geologi.

 

http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/6775

http://bintorobagus.blogspot.co.id/2015/04/implementasi-komputasi-modern-pada.html

http://andreyulian21.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-modern.html

https://dwijati.wordpress.com/komputasi-modern/

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komputasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi

 

Membuat OS Dengan Ubuntu

Ubuntu adalah [sistem operasi] lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Biasanya dirilis setiap 6 Bulan sekali dengan versi yang berbeda. Sampai saat ini UBUNTU adalah salah satu distro Linux yang paling populer di dunia dan banyak digunakan.

Ditugas kali ini akan membuat os dan menjelaskan fitur-fitur apa saja yang dipakai dalam OS yang akan dibuat.

1

Dalam membuat os menggunakan ubuntutu yang berbasis linux.

Buka terminal pada linux untuk membuat OS

2

Lalu jalankan perintah sudo su akan melakukan perintah dan memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertindak seperti super user, sehingga user biasa pun dapat leluasa menguasai system, user tidak perlu untuk memasukkan password berkali-kali. Dan masukkan password root yang diinstallasi sejak awal.

3

Lalu jalankan perintah nano .bashrc untuk merubah file menjadi .bashrc pada direktori home

4

Lalu enter dan akan mengedit, lalu ada perintah lanjutkan atau tidak klik ‘y’

6

Setelah selesai tambahkan beberapa konfigurasi seperti gambar dibawah ini, menggunakan perintah alis yaitu untuk  memberi nama lain dari sebuah perintah.

Alis pindah =’cd’ adalah Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.

Alis isinyaapa=’is’ untuk Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS.

Alis buatyuk=’mkdir’ untuk Membuat direktori baru

Alis hapusfile=’rm’ untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori

Alis hapusfolder=’rm -r’

7

Lalu klik ‘^x-exit’ untuk keluar dan menyimpan modified buffer dan klik ‘y’

 

Untuk menyimpan perintah yang sudah dibuat

8

Lalu keluar dari terminal untuk mencoba apakan sudah bisa atau tidak

9

Lalu tes dengan menjalankan salah satu perintah yang dibuat di atas isinyapa maka tampilannya akan seperti dibawah ini

PERINGATAN PERTAMA HARI LAHIR PANCASILA

Pada 1 Juni 1945 Sukarno berpidato tentang dasar negara yang dinamainya Pancasila. Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun, ada yang menggugat dengan alasan Soepomo dan Mohammad Yamin juga menyampaikan gagasan tentang dasar negara. Ada juga yang memilih tanggal 18 Agustus sebagai Hari Lahir Pancasila yaitu ketika UUD 1945 ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Perdebatan ini akan selalu mengemuka setiap peringatan Hari Lahir Pancasila.

Bagaimana awal mula Hari Lahir Pancasila diperingati?

Sebagai penggali Pancasila, Sukarno berusaha agar falsafah negara tersebut diketahui luas oleh masyarakat.

Menurut Mangil Martowidjojo, komandan Detasemen Kawal Pribadi Resimen Tjakrabirawa yang mengawal Sukarno dan keluarganya, Sukarno membicarakan Pancasila di mana-mana, di seluruh Indonesia.

“Saya yakin, rakyat Indonesia lebih mengerti tentang lahirnya Pancasila ini karena rakyat jelata mendengar sendiri keterangan itu langsung dari mulut Bung Karno sebagai penggali kelima mutiara tersebut,” kata Mangil dalam Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967.

Mangil mengungkapkan bahwa pada waktu Sukarno berbicara tentang Pancasila di rapat-rapat umum, para tokoh yang mendengarkan pidatonya pada 1 Juni 1945 masih hidup. Pada waktu itu, tidak ada yang membantah atau menentang, baik secara perseorangan maupun di surat-surat kabar, bahwa Pancasila itu bukan galian Bung Karno.

“Ini berarti semua mengetahui dan mengerti, memang betul Pancasila itu Bung Karno yang menggalinya dari bumi Indonesia,” kata Mangil.

Menurut sejarawan Peter Kasenda dalam Bung Karno Panglima Revolusi pidato Sukarno pada 1 Juni 1945 berjudul Lahirnya Pancasila kemudian diterbitkan Departemen Penerangan pada 1947. Sebelas tahun kemudian, tepatnya 1958 dan 1959, Presiden Sukarno memberikan kursus-kursus di Istana Negara Jakarta, dan kuliah umum pada Seminar Pancasila di Yogyakarta. Kumpulan pidato tersebut beserta pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 dibukukan berjudul Pancasila sebagai Dasar Negara.

Awalnya Sukarno merasa cukup dengan kursus atau rapat-rapat umum dalam mengampanyekan Pancasila. Namun, dia kemudian tersentak oleh pernyataan DN Aidit, ketua CC PKI.

Pada awal Mei 1964, Aidit membuat pernyataan mengejutkan yang mempertanyakan Pancasila sebagai dasar negara. Dalam pidato berjudul “Berani, Berani, Sekali Lagi Berani,” Aidit mengatakan “Pancasila mungkin untuk sementara dapat mencapai tujuannya sebagai faktor penunjang dalam menempa kesatuan dan kekuatan Nasakom. Akan tetapi begitu Nasakom menjadi realitas, maka Pancasila dengan sendirinya tak akan ada lagi.”

Menurut Ganis Harsono, juru bicara departemen luar negeri pada era Sukarno, mungkin karena sangat terpengaruh oleh sikap Aidit yang menyelewengkan Pancasila itu, maka tiba-tiba presiden menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1964.

“Hari itu adalah hari ulang tahun kesembilan belas Pancasila, dan banyak kalangan yang menganggap aneh, bahwa hari itu diperingati falsafah negara Indonesia secara resmi untuk pertama kalinya,” kata Ganis dalam memoarnya, Cakrawala Politik Era Sukarno.

Hari Lahir Pancasila diperingati untuk pertama kalinya dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Slogan yang dipilih adalah Pancasila Sepanjang Masa. Pada kesempatan tersebut, Sukarno menguraikan kembali bagaimana dulu dia merumuskan Pancasila, berikut urut-urutan kelima silanya.

Setelah membuat pernyataan menghebohkan itu, hubungan Aidit dengan Sukarno renggang. Bahkan, Ganis menyebut “rasa kebencian yang timbul di antara Sukarno dan Aidit terlihat semakin nyata.”

PKI kemudian berusaha membuat pelurusan atas pernyataan Aidit dengan menerbitkan Aidit Membela Pantjasila (1964). Aidit juga menyampaikan pandangannya tentang agama dan Pancasila dalam wawancara dengan wartawan Solichin Salam yang dimuat majalah Pembina, 12 Agustus 1964.

Emansipasi Wanita Indonesia

Raden Ajeng Kartini

Kau lahir pada masa penjajahan

tumbuh menjadi sosok perempuan yang elok

berparas nan cantik dan berakal budi yang baik

Akal budimu menjelajah dunia

Membawa dunia di tangan hawa

Agar sejajar diantara kaum adam

Kau perjuangkan martabat kaum hawa

Untuk perempuang yang terkungkung

Terkekang oleh jiwa jiwa yang terpenjara

Kau bebaskan mereka dengan pengetahuanmu

Kau bela selalu kaum hawa