Dampak Alat Komunikasi Terhadap Perilaku Pemakainya

Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon selular (ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) sehingga dikalangan siswa khususnya sangat menggemari hand phone. Juga tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).

HP merupakan salah satu teknologi komunikasi yang saat ini marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada awalnya HP hanya digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi, HP seolah telah menjadi kebutuhan perimer. Fungsi HP kini tidak hanya sebagai alat komunikasi yang efektif, tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, penampilan, tren, dan pretise (gengsi).

*  Informasi

Dampak Positif (+)

  1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
  2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang berada sangat jauh dari kita hanya dengan melalui telephone dan juga internet.
  3. Kita juga dapat mengakses layanan bank  dengan sangat mudah melalui internet kapanpun dan dimanapun.

Dampak Negatif (-)

  1.  Jasa komunikasi di akses oleh jaringan teroris
  2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

*  Sosial dan Budaya   

Dampak positif (+)

  1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.Akhir-akhir ini mulai banyak pakar yang berpendapat bahwa semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
  2. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Yaitu Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa di  Asia.
  3. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Dampak Negatif (-)

  1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.   Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan materi, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”
  2. Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat dan semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja dan pelajar hingga terkadang mencapai titik Kriminalitas,semakin meningkat dalam berbagai bentuk, seperti tawuran, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
  3. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telephone telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

*  Pendidikan

Dampak Positif (+)

  1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
  2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa internet dan lain-lain.

Dampak negative (-)

  1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
  2. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

*  Bidang politik juga tidak terlepas  dari perkembangan 

   teknologi informasi, seperti: 
Dampak Positif (+)

  1. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
  2. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
  3. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

Dampak negative (-)

  1. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
    2.    Terorisme yang akan semakin merajalela.
    3.    Kurangnya privacy  suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggih nya alat –alat pendeteksi.

 

http://saepulhamdi.blogspot.co.id/2013/05/dampak-perkembangan-teknologi-komunikasi.html

 

Rural vs Urban

Masyarakat Pedesaan (Rural)

Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
Pertama, satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.

Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.

Sebenarnya, pembagian masyarakat dalam 2 tipe itu hanya untuk keperluan penyelidikan saja. Dalam satu masa sejarah antropologi, masyarakat yang sederhana itu menjadi objek penyelidikan dari antropologi, khususnya antropologi sosial. Sedang masyarakat yang kompleks adalah terjadi objek penyelidikan sosiologi.

Masyarakat diartikan golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.Masyarakat dapat juga diartikan sebagai sekumpulan manusia yang saling berinteraksi.Dari pemaparan diatas sudah di jelaskan bahwasanya masyarakat pedesaan adalah dua kata yang terpisah atau mempunyai arti tersendiri, untuk bisa mendapatkan pengertian dari dua kata tersebut maka harus diartikan terlebih dahulu dari kata perkata sehingga dari dua kata tersebut bisa di jadikan satu arti yang seperti di harapkan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang diwariskan oleh leluhur.

Karakteristik Masyarakat Pedesaan

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, biasanya tanpak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu. Masyarakat desa juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yangamat kuatdan pada hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Yang menjadi ciri masyarakat pedesaan antara lain;

  • Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
  • Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat

istiadat, dan sebagainya

Masyarakat kota (Urban)

Adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.Permasalahan di kota adalah pengangguran, rawan pangan, rawan moral dan lingkungan.

Beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :

1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya setempat di tempat-tempat peribadatan, seperti : di masjid, gereja. Sedangkan di luar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan. cara kehidupan demikian mempunyai kecenderungan ke arah keduniawian, bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung ke arah keagamaan.

2) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting di sini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan agama, dan sebagainya.

3) Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Misalnya seorang pegawai negeri lebih banyak bergaul dengan rekan-rekannya daripada tukang-tukang becak, tukang kelontong atau pedagang kaki lima lainnya. Seorang sarjana ekonomi akan lebih banyak bergaul dengan rekannya dengan latar belakang pendidikan dalam ilmu ekonomi daripada dengan sarjana-sarjana ilmu politik, sejarah, atau yang lainnya. Begitu pula dalam lingkungan mahasiswa mereka lebih senang bergaul dengan sesamanya daripada dengan mahasiswa yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah.

4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa. Pekerjaan para warga desa lebih bersifat seragam, terutama dalam bidang bertani. Oleh karena itu pada masyarakat desa tidak banyak dijumpai pembagian kerja berdasarkan keahlian. Lain halnya di kota, pembagian kerja sudah meluas, sudah ada macam-macam kegiatan industri, sehingga tidak hanya terbatas pada satu sektor pekerjaan. Singkatnya, di kota banyak jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oeh warga-warga kota, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pada yang bersifat teknologi.

5) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

6) Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang tyeliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari Iuar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu golongan muda yang belum sepenuhnya terwujud kepribadiannya, lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam kehidupannya.

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota
Perilaku homogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan

Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status

Isolasi sosial, sehingga statik

Kesatuan dan keutuhan kultural

Banyak ritual dan nilai-nilai sakral

Kolektivisme

Perilaku heterogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan

Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi

Mobilitas sosial, sehingga dinamik

Kebauran dan diversifikasi kultural

Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular

Individualisme

 

 

 

Analisa Penduduk

Secara umum pengertian Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

Jumlah penduduk dunia pada tanggal 1 Juli 2015 diperkirakan sebesar 7,324,782,225 jiwa atau bertambah 1.1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 7,243,784,121 jiwa.Data ini berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.

Struktur penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu.Misalnya,secara geografis,biologis,sosial dan atau ekonomiKomposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.

 

Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :

  1. Piramida Penduduk Muda

Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.Piramida penduduk muda menggambarkan kondisi komposisi penduduk yang sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran yang tinggi sehingga penduduk usia mudanya lebih besar daripada penduduk usia tua. Pada piramida penduduk tersebut, sebagian besar jumlah penduduk ada di usia di bawah 20 tahun. Piramida penduduk muda juga disebut piramida kerucut karena bentuknya menyerupai kerucut, di bawahnya lebih lebar dibandingkan bagian puncaknya.

Piramida penduduk muda menunjukkan angka ketergantungan yang tinggi. Penduduk usia produktif banyak menanggung beban usia muda dan tua. Suatu negara yang memiliki piramida penduduk muda, diperlukan motivasi kerja yang tinggi bagi penduduk usia produktif agar dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif (usia muda dan tua). Apa yang harus dilakukan penduduk usia produktif? Penduduk usia produktif harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dengan baik seperti bertani, berdagang, menangkap ikan, maupun aktivitas yang lain.

Dengan demikian pendapatan akan meningkat sehingga dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif. Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus rajin belajar agar kelak menjadi orang yang berpendidikan tinggi sehingga dapat bekerja dengan baik disertai dengan penghasilan yang tinggi pula. Proporsi yang besar dari usia muda ini merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi, karena penduduk golongan usia muda cenderung menurunkan tingkat penghasilan per kapita dan mereka merupakan konsumen dan bukan sebagai produsen dalam bidang perekonomian.

  1. Piramida Stationer

Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju.Misalnya :Swedia, Belanda dan Skandinavia. Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang dengan komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap atau seimbang.

Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk tetap (stasioner), ada juga yang menyebutnya dengan istilah piramida granat karena bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk seperti piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif lebih banyak. Negara yang memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.

  1. Piramida Penduduk Tua

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Misalnya :Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis. Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi penduduk yang berusia tua lebih besar daripada penduduk usia muda atau dewasa. Piramida penduduk ini digambarkan seperti batu nisan sehingga piramida ini disebut piramida batu nisan. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk piramida penduduk tua, kondisinya hampir sama dengan negara yang memiliki piramida penduduk muda.

Keduanya sama-sama menggambarkan usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan usia produktif. Akibatnya angka ketergantungannya tinggi. Kamu telah mengkaji piramida penduduk sebagai data penting untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia.Terjadinya piramida penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang telah kamu kaji pada bagian pertumbuhan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif. Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran di Indonesia.

Dampak usia lanjut

Sebenarnya ini kabar baik, karena berarti bahwa harapan hidup dan kemakmuran meningkat di seluruh dunia. Bukankah usia lanjut dilihat sebagai dampak perkembangan sosial-ekonomi. Tetapi hanya mencapai usia lanjut saja tidaklah cukup, demikian diperingatkan Direktur WHO, Margaret Chan. “Dulu kita selalu berbicara tentang perpanjangan usia untuk beberapa tahun. Memang semestinya begitu dan negara-negara melakukan kemajuan besar dalam hal ini.” Namun sekarang orang harus melangkah lebih jauh. Harus dipikirkan bagaimana mengisi tahun-tahun tambahan itu. Semua orang di dunia memiliki hak mencapai usia lanjut dalam keadaan sehat, tambah Margaret Chan.

Penyebab kematian yang sama bagi semua

Saat ini penduduk usia lanjut di dunia meninggal akibat penyakit yang sama. “Bahkan di negara-negara miskin pun penyebab kematian yang paling sering saat ini bukanlah penyakit menular”, ujar Dr. Beard yang menyimpulkan hasil penelitian terbaru mengenai penyebab kematian yang tersering. “Penyebabnya bukan lagi penyakit infeksi atau masalah lambung dan usus, melainkan terutama penyakit jantung, stroke, demensia dan infeksi saluran pernafasan.”

Perawatan masalah kesehatan ini pada dasarnya mudah dan tidak mahal. Banyak dari penyakit tersebut dapat dihindari melalui cara hidup sehat yang konsekuen. Walaupun demikian, tingkat kematian akibat yang dinamakan “penyakit peradaban itu” di negara berkembang empat kali lipat lebih tinggi ketimbang di negara-negara kaya. Penyebabnya adalah kurangnya perawatan dasar medis.

Tak ada masalah bagi Asia dan Afrika?

Di negara industri, asuransi kesehatan dan dana pensiun memungkinkan warga lanjut usia menjalani usia senja secara relatif aman. “Tidak ada masalah untuk kami”, demikian masih terdengar dikatakan di sejumlah besar negara Asia dan Afrika, di mana warga lanjut usia sesuai tradisi diurus oleh keluarganya. Ke depan hal tidak akan lagi terjadi, demikian diperingatkan John Beard.

Karena perubahan berjalan terlalu cepat: “Sistem ini telah berfungsi ketika orang masih mempunyai lima atau enam anak. Tetapi bila tiba-tiba hanya ada dua anak yang harus mengurus sampai sepuluh orang tua, masalahnya akan menjadi sulit.” Dalam situasi semacam ini, pemerintah harus menetapkan kebijakan yang mendukung.

Perempuan dan warga asing sebagai penyelamat

Saat ini tidak hanya pemerintah negara kaya yang memikirkan isu reformasi sistem dana pensiun, ujar Monika Queisser, pemimpin bagian sosial politik Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) di Paris: “Saya pikir, semua pemerintahan di dunia secara perlahan tapi pasti menyikapi perubahan demografis ini.”

Negara-negara industri merupakan yang pertama dipaksa untuk bertindak. “Di semua negara anggota OECD kami melihat adanya reformasi dana pensiun, mobilisasi kaum perempuan di pasar kerja yang kini menjadi isu penting, dan migrasi dalam kaitan dengan perubahan demografis juga menjadi sebuah tema penting.”

Peningkatan kerja, penurunan hak istimewa

Bagi warga di kebanyakan negara kaya anggota OECD, peningkatan jumlah warga lanjut usia telah mencapai konsekuensi yang menentukan. Berbagai karyawan tidak hanya akan bekerja lebih lama, melainkan juga lebih banyak agar dapat mengisi kas dana pensiun dengan kontribusi asuransi mereka.

Banyak negara berkembang masih berada pada awal proses perubahan ini. Di sini masih terlalu sedikit yang mengkontribusi ke dana pensiun. Pasalnya kebanyakan warga bekerja di sektor informal, misalnya sebagai pedagang kecil atau pembantu rumah tangga. Hanya sedikit yang dapat mengambil keuntungan dari sistem dana pensiun, kata Monika Queisser. “Sistem-sistem yang berlaku di negara-negara itu pada hal tertentu sangat murah hati. Sistem itu awalnya diciptakan terutama bagi pegawai negeri dan karyawan sektor publik dengan tingkat usia pensiun yang relatif rendah.” Ini membuat sistem menjadi relatif mahal dan hanya dinikmati oleh segelintir warga. Namun, kelompok massa yang besar sama sekali tidak memiliki akses layanan asuransi sosial.

60 adalah 40 yang baru

John Beard mengutarakan bahwa sudah tiba waktunya untuk mengubah pemikiran mengenai usia lanjut. “Secara statistik, orang yang berusia 60 tahun dianggap sebagai berusia lanjut. Tetapi orang-orang di negara barat sekarang mengatakan, 60 tahun tidak lagi dilihat sebagai orang lanjut usia. Pada abad sekarang ini, orang yang berusia 60 tahun mudah-mudahan dianggap sebagai berusia menengah.” Direktur WHO, Margaret Chan menyimpulkannya sbb.:”Menua adalah keadaan normal yang baru.”

http://www.dw.com/id/penduduk-dunia-semakin-tua/a-15863217

Pelajar Yang Manakah Kamu?

10530843_577415245768870_1816512820408480135_nDalam metode pembelajaran yang sekarang bukan jamannya pelajar harus duduk manis terpaku mendengarkan pengajar berdiri  menerangkan sebuah materi. Kita dituntut untuk menjadi lebih aktif pada saat pembelajaran.Tapi meskipun begitu masih banyak dari kita yang belum bisa menerapkannya entah karena kurang percaya diri atau yang lain.

Ada contoh beberapa macam karakter seorang pelajar

1.PELAJAR PERCAYA DIRI

Pelajar yang satu ini yakin bahwa dia bisa paham dan mengerti semua materi,soal,dan pertanyaan yang akan diberikan. Biasanya mereka berani mengambil sikap tanpa takut kalau salah. Dan ketika mereka salah, mereka akabn bisa menerima kenyataannya. Orang yang benar-benar percaya diri menyadari bahwa dirinya tidak mempunyai semua jawaban dan bisa juga salah. Mereka mampu mengakui kesalahan mereka. Pelajar yang percaya diri menyadari bahwa mereka tahu banyak, tetapi mereka berharap bisa menjadi tahu lebih banyak, dan mereka tahu satu-satunya cara untuk belajar lebih banyak adalah dengan mendengarkan.Lebih banyak mendengar daipada berbicara.

2.PELAJAR KURANG PERCAYA DIRI

Sifat dari pelajar yag satu ini selalu berpikir negatif terhadap diri sendiri. Mereka merasa tidak mampu untuk mengerti semua materi,soal,dan pertanyaan yang akan diberikan. Ada ketakutan pada diri mereka sehingga timbul perasaan tak mampu. Bahkan diri mereka seniri idak percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan. Biasanya ini terjadi karena pengaruh lingkungan atau pernah diremehkan atau dikucilkan dari pergaulan . Dengan  sifat yang mereka miliki ini tentu saja berpengaruh pada performa mereka dalam proses belajar.

3.PELAJAR KURANG MOTIVASI

Ada kalanya pelajar mengalami masa dimana ia bosan atau tidak semangat dalam belajar itu menandakan bahwa pelajar tersebut kurang motivasi. Pelajar tersebut tidak akan memperhatikan apa yang diterangkan dan lebih memilih sibuk dengan urusannya sendiri. Dalam permasalahan secara umum, kunci untuk membangkitkan movitivasi belajar terdapat pada staf penggajar.Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Tetapi yang utama adalah motivasi harus muncul dari dalam diriya sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

4.PELAJAR BERSTANDAR TINGGI

Pelaja yang seperti ini pasti sudah mempunyai target apa saja yang harus ia capai. Cotoh kecil sajauntuk target satu minggu semua tugasnya harus selesai sebelum deadline. Kalau untuk standar pencapaian yang lebih tinggi mereka biasanya akan menargetkan sesuatu yang sangat diimpikan seperti ingin kulliah S2 di luar negri atau setelah lulus harus mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Dengan di buatnya target seperti ini pelajar akan cenderung berusaha mencapai target yang diinginkan. Jeleknya apabila pelajar sering kali memforsir dirinya untuk mencapai target tersebut hingga bersikap keras pada dirinya sendiri.

 

Analisa Perilaku Masyarakat Terhadap Kaum LGBT

Keberadaan kaum LGBT memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Hampir di setiap sudut kota besar selalu diramaikan dan dihiasi dengan gemerlapnya kehidupan malam yang serba mewah, dan ditempat seperti itulah kaum LGBT seringkali dapat kita temui. Adanya kaum LGBT ini di tengah-tengah lapisan masyarakat menuai banyak kontroversi. Hal ini dikarenakan kaum LGBT dianggap tidak sesuai dengan adat dan budaya orang timur seperti Indonesia.Ironisnya,keberadaan LGBT ini selain mendapat perlakuan yang diskriminatif dari berbagai masyarakat namun juga banyak yang menjadi objek pelecehan bahkan kekerasan, karena dianggap bertentangan dengan budaya dan agama. Adanya kesamaan nasib dan penderitaan yang mereka alami akhirnya komunitas LGBT terkesan ekslusif dan melakukan kegiatan sembunyi-sembunyi.

LGBT adalah akronim dari “lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender”. istilah yang muncul pada tahun 1990-an untuk menggantikan frasa “Komunitas Homoseksual” dengan dasar penyatuan untuk mengakhiri konflik internal antara kaum Gay, Lesbian, dan Biseksual yang tidak pernah akur karena perbedaan pandangan seksual. Setiap komunitas yang disebut dalam akronim LGBT telah berjuang untuk mengembangkan identitasnya masing-masing, seperti apakah, dan bagaimana bersekutu dengan komunitas lain; konflik tersebut terus berlanjut hingga kini (Wikipedia). Lepas dari berbagai kontroversinya, kaum LGBT Indonesia belakangan ini memang sudah berani menunjukkan jati dirinya ke publik. Meskipun Setiap kali muncul ke permukaan, LGBT sepertinya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang negatif.

Menjadi kaum LGBT tentu mendatangkan risiko yang tidak sedikit, contoh paling sederhana adalah bully.Mereka menganggap LGBT adalah kaum minoritas. Gay bullying merupakan salah satu masalah terberat yang kerap dihadapi oleh kaum LGBT. Gay bullying adalah perilaku agresif yang ditujukan kepada kaum gay, lesbian dan biseksual. Perilaku ini dipicu oleh adanya homofobia, yaitu kebencian irasional terhadap homoseksualitas.Gay bullying sering terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja dan masyarakat. Gay bullying juga sering terjadi dalam politik melalui kampanye, pidato dan slogan anti-gay.

Homofobia biasanya dikaitkan dengan homoseksualitas pria.Dua orang pria yang terlihat sangat intim lebih mudah mengundang bisik negatif dari masyakat daripada wanita dengan tingkat keintiman yang sama.Sikap mereka didasari atas kebiasaan manusia yang umumnya takut pada hal-hal yang mereka belum pahami. Mereka adalah orang-orang yang memiliki hati, memiliki perasaan, juga dapat jatuh cinta pada orang lain sama seperti kaum Heteroseksual. Namun perbedaan hanya terletak pada pasangan yang mereka sukai.Menjadi berbeda bukan perkara mudah terlahir berbeda tidak menjamin seseorang menjadi manusia yang benar, tetapi seseorang tidak bisa menjadi salah hanya karena ia terlahir berbeda.

Hingga sekarang masyarakat masih menentang keras terhaadap kaum LGBT dari yang beranggapan bahwa LGBT adalah kaum yang menyimpang, kaum berdosa, dan lebih hina dari pada binatang. Wajar apabila ada penolakan keras dari mereka karena memang menurut nilai-nilai agama, budaya, UU di negara Indonesia masih tidak diperbolehkan, dan adanya prasangka bahwa suatu hari nanti LGBT akan membuat anak Indonesia menjadi seperti kaum LGBT, dan banyaknya asumsi dari masyarakat bahwa LGBT itu buruk.Tapi bukan berarti LGBT boleh dikatai seperti itu.Seharusnya kita dapat menghargai keberadaan LGBT atas dasar kemanusiaan sebagaimana kita menghargai perbedaan lain yang ada di sekitar kita,mendukung bukan berarti menjadi bagian darinya, kita cukup menerima dan memahami keadaannya jangan mengucilkan apabila ia tidak mengganggu kita.

Sudah banyak diskusi ,obrolan,perdebatan mengenai LGBT namun sering kali yang muncul bukanlah pertanyaan, melainkan penghakiman. Ketika berbicara mengenai isu gay, sudah pasti isu agama selalu muncul dan semua manusia tiba-tiba akan menjadi tuhan. Dengan berlagak menjadi Tuhan, manusia dengan mudah memutuskan mana yang salah, mana yang benar, mana yang masuk surga, dan mana yang masuk neraka. Berdiskusi bukan selalu menyinggung tentang benar atau salah, apalagi siapa yang menang dan kalah.Tujuan diskusi adalah untuk saling bertukar pikiran, melatih diri untuk dapat mendengarkan.

Masyarakat Indonesia sampai sekarang masih mengira bahwa LGBT adalah sebuah penyakit dan gangguan kejiwaan yang harus di sembuhkan segera.Namun WHO menyatakan bahwa orientasi seksual bukanlah penyimpangan sejak tahun 1990. Ini bukan pernyataan sembarangan, karena berbagai lembaga ahli telah menyatakan hal yang sama. American Psychiatric Association semenjak tahun 1973 juga menyatakan LGBT bukanlah lagi penyakit atau kelainan. Berdasarkan PPDGJ III Homoseksual (Gay dan Lesbian) dan Biseksual tidak termasuk gangguan jiwa. Pada kode F66 Gangguan Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan Dengan Perkembangan dan Orientasi Seksual, di bawahnya langsung tertulis: catatan: Orientasi Seksual Sendiri Jangan dianggap sebagai suatu Gangguan.

Yang perlu kalian ketahui di Indonesia sendiri sudah lama mengenal adanya LGBT bahkan di Indonesia ada suku bugis yang telah mengenal lebih dari dua gender yaitu Oroane,Makkunrai,Calalai,Calabai dan Bissu. Jadi masyarakat Sulawesi Selatan sudah sejak dahulu memiliki toleransi antar gender.Meski perbedaan gender di kalangan orang Bugis memang ada, namun fleksibilitasnya tergambar dengan ungkapan ‘’meskipun dia laki-laki, jika memiliki sifat keperempuanan, dia adalah perempuan; dan perempuan yang memiliki sifat kelaki-lakian, adalah lelaki’’.

Mereka sama seperti kita kaum LBGT umumnya memiliki hak asasi yang sama-sama pantas mereka dapatkan yaitu adalah hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan perlindungan dan rasa aman, hak untuk berekspresi dan masih banyak lainnya. Sehingga sudah seharusnya kita tidak menyudutkan atau membatasi hak asasi para kaum LBGT, menerima dan memahami keadaannya jauh lebih baik dan bijak. Kita sebagai masyarakat haruslah memiliki pedoman dan prinsip masing-masing bagaimana untuk menyikapi permasalahan ini, jangan mudah terprovokasi dan harus tetap berpikir logis.

First

Masing-masing dari kita memiliki kisah berbeda-beda yang pasti di setiap kisah memiliki kesan tersendiri bagi pelakunya.Senang,susah,kecewa,galau,cemas,bingung bisa saja menjadi salah satu bagian dari kisah tersebut.Alangkah indahnya apabila kita dapat memaknai kisah kita sendiri dan menghargai kisah orang lain tanpa perlu menghakimi.Karena tak seorangpun yang benar-benar tahu bagaimana kisah tersebut hadir kecuali si pemilik kisah itu sendiri.